Koninginnedag 1920 : Unjuk Gigi Kekuatan Militer Belanda di Hari Ratu



Koninginnedag atau yang di terjemahkan menjadi Hari Ratu adalah hari istimewa bagi masyarakat Belanda untuk merayakan kelahiran ratu mereka. Hari ratu ditandai dengan hari libur nasional dimana beragam aktifitas dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat Belanda baik di negeri induk dan di wilayah koloni. Tradisi ini bermula pada 31 Agustus 1885, yang bertepatan dengan hari ulang tahun Putri Wilhelmina, yang kelak menjadi Ratu Wilhelmina. Sosok Ratu Wilhelmina kelak akan memimpin Belanda selama lebih dari 50 tahun, lebih lama daripada penguasa monarki kerajaan Belanda lainnya.
Mungkin tidak banyak dokumentasi baik foto dan catatan mengenai perayaan Koninginnedag di Hindia Belanda. Beruntung Magelang memiliki secuil narasi perayaan Hari Ratu pada 1920 yang terdokumentasi dengan baik lewat kartu pos dan surat kabar.
Magelang sebagai salah satu pusat garnisun terbesar di Jawa pada waktu itu, tercatat turut serta memeriahkan perhelatan perayaan Hari Ratu yang ke-35. Parsiapan latihan perayaan oleh kalangan militer pernah diberitakan oleh Bataviaasch nieuwsblad pada akhir bulan Juli 1920. Latihan dengan melibatkan brigade besar ini akan dilaksanakan pada 24 Agustus dengan mencakup wilayah antara Salaman dan Magelang.

Parade militer akbar ini dilaksanakan tepat pada 31 Agustus 1920 di kaki gunung Tidar dengan melibatkan 5 Batalyon Infantri, Pasukan kavaleri berkuda, Pasukan mitraliur senapan mesin dan kendaraan roda dari Magelang, Semarang, Solo, Purworejo, Salatiga, Banyubiru, dan Benteng Willem I. Dalam parade Hari Ratu ini, bahkan turut serta hadir kontingan dari Legiun Mangkunegaran.
Pasukan yang mengikuti parade militer perayaan Hari Ratu ini mengenakan pakaian militer parade yang meriah dan lengkap ditambah dengan atribut - atribut pangkat dari kesatuan mereka. Upacara parade militer ini dipimpin oleh Jendral Schutsal van Woudenberg dan parade pasukan dikomandani oleh Overste Mazee.
Terdapat sebuah kejadian kurang mengenakkan dalam upacara parade peringatan Hari Ratu tahun 1920 ini. Diberitakan oleh Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië bahwa, kuda yang ditunggangi oleh Overste Mazee tiba - tiba terkejut dan terjatuh. Overste Mazee pun ikut terjatuh dari tunggannya ini dan mengalami luka, sehingga membuat para hadirin menjadi khawatir.
Dr. Jacobs yang juga hadir dalam acara tersebut meminta Overste Mazee untuk ditandu dan diantar ke rumahnya dengan mobil. Parade seperti yang diberitakan tetap berlangsung dan komandan pasukan diambil alih oleh Overste Doornbos. Overste Mazee untungnya tidak mengalami cidera serius dan hanya mengalami patah tulang pada dua rusuknya.
Koninginnedag tahun 1920 di Magelang ini dengan sangat luar biasa ikut terekam dengan baik dan dicetak dalam dua buah seri kartu pos cetakan N.V. Stoomdrukerrij H.V Maresch & Co yang berbasis di kota ini.
- Chandra Gusta W -
Sumber :
- Bataviaasch nieuwsblad, terbit pada 28 Juli 1920
- Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië, terbit pada 1 September 1920
- Wikipedia “Hari Ratu”
- Google Translate
- Foto dari upload pak Denmaz Didotte di group Kota Toea Magelang pada 6 Mei 2016

Komentar