IJSFABRIEK SANITAS “OZONIA”: Pasang Surut Usaha Pembuatan Es Kotapraja Dimasa Kolonial

Situasi dalam pabrik Es Ozonia (KITLV)

Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 1930, Gemeente Magelang sudah menjadi salah satu kota di Hindia Belanda yang memiliki jumlah penduduk eropa terbanyak diantara kota - kota lain. Kotapraja Magelang menempati posisi ke-9 jumlah diaspora eropa terbesar se-Hindia Belanda di bawah Medan diposisi ke-8 dan di atas Makasar yang ada diranking 10. Sampai pada tahun 1935, jumlah penduduk eropa di Gemeente Magelang terus bertambah dan sudah mencapai 4500an jiwa. Hal tersebut, tentunya membuat peluang berinvestasi untuk memenuhi kebutuhan hidup warga Eropa di Kotapraja Magelang menjadi sangat menjanjikan. Salah satu peluang usaha yang cukup besar pada waktu itu adalah dengan membuka Ijsfabriek (pabrik es).
Sampai tahun 1940an sebelum masuknya balatentara Jepang, setidaknya Magelang memiliki dua buah Ijsfabriek (pabrik es) yang salah satu diantaranya adalah Ijesfabriek Sanitas “Ozonia” yang terletak di Keplekan Weg. Pabrik es ini memanfaatkan saluran irigasi kota Manggis Leideng sebagai sumber energi kinetik penggerak mesin (turbin) bagi mesin - mesin produksi mereka.
Foto lokasi terjadinya longsor pada saluran irigasi Manggis Leideng 

Dengan bergantungnya pabrik - pabrik es pada saluran irigasi Manggis Leideng, maka usaha pembuatan es di Ijsfabriek Sanitas jadi cukup rentan terhadap perubahan debit air. Salah satu kejadian yang berdampak pada produksi es di pabrik Sanitas “Ozonia” pernah terjadi pada tahun 1915. Seperti yang diberitakan oleh surat kabar De Sumatra Post, tanah longsor yang terjadi pada hari jumat hingga sabtu tanggal 10 dan 11 September 1915 menyebabkan pipa saluran irigasi Manggis Leideng rusak total sepanjang 80 meter. Untungnya berkat mesin cadangan yang dimiliki, selama masa perbaikan saluran irigasi yang memakan waktu selama 3 bulan, Pabrik Es Sanitas tetap melanjutkan produksinya walaupun sangat terbatas. Hal tersebut tentunya juga menyebabkan kenaikan harga es. Berdasarkan surat kabar Bataviasch Niewsblad, harga es dari Pabrik Es Sanitas naik sebesar 1 sen/pon nya. Kenaikan harga pengiriman produk es dari Ijsfabriek sanitas juga terjadi pada bulan Oktober tahun 1915 dengan diumumkannya berita tersebut di surat kabar Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië.
Pengumuman kenaikan biaya akibat terjadinya gangguan produksi es dari Ijsfabriesk Ozonia
Sebagai salah satu pelaku usaha pembuatan es di Magelang, Ijsfabriek Sanitas sudah barang tentu perlu untuk terus menjaga eksistensi dan kualitas produk yang dibuatnya. Produk unggulan dari Ijesfabriek Sanitas adalah minuman hasil sterilisasi ozon bernama OZONIA dengan distribusi baik tingkat lokal hingga ekspor. Selain memproduksi minuman terozonisasi, pabrik es Sanitas juga memproduksi beberapa produk lain seperti air soda, scotch, wiski, sirup limun, dan arak jawa.
Untuk terus memperluas jangkauan produknya kepada konsumen, maka Ijesfabriek Sanitas pada tahun 1914 tercatat pernah mengikuti pameran produk industri pada gelaran acara KOLONIAL TENTOONSTELLING di Semarang. Pada acara tersebut, Ijesfabriek Sanitas menjadi satu - satunya perwakilan perusahaan swasta dari Magelang yang ikut memamerkan produknya. Stand Ijsfabriek Sanitas terletak pada sektor B (bagian industri) dengan nomor stand 123. Selain itu, untuk menjaga loyalitas konsumen dan terus mempromosikan produknya, Ijsfabriek Sanitas “Ozonia”, juga pernah mencetak kalender tahun 1935 dengan gambar artis dan bintang filem dari mancanegara.

Kalender tahun 1933 keluaran Pabrik Es Sanitas

Kualitas kontrol produk - produk dari Ijsfabriek Sanitas terus dipantau oleh pemerintah Kotapraja Magelang seperti yang pernah dilaporkan oleh surat kabar De Indische Courant pada 1922. Menurut koran tersebut, pada Februari 1922, Ijsfabriek Sanitas yang dikelola oleh Tuan van Gennep mendapatkan sidak dari pemerintah dan dinas kesehatan untuk memastikan produk yang dihasilkan steril dan bebas dari kuman. Berdasarkan surat kabar tersebut, sistem produksi Ijsfabriek Sanitas sudah sangat modern dimana prosesnya sudah termekanisasi dengan sangat baik. Proses pembilasan botol, pencampuran sirup, penjenuhan air dengan CO2, pengisian hingga penutupan botol produk sudah menggunakan mesin modern yang mana kesemuanya menggunakan tenaga hydro dengan steril.
Namun, pada sidak yang dilakukan oleh pemerintah Kotapraja pada 5 Desember 1931, ditemukan bahwa air yang digunakan untuk membuat es di pabrik es “Sanitas” tercemar oleh air kotor yang berasal dari saluran irigasi Manggis Leideng. Pabrik es ini menggunakan pipa terpisah untuk mengalirkan air dari Manggis kali ke dalam pabrik untuk kemudian diproses menjadi es konsumsi. Sebagai mana yang sudah diketahui, saluran air Kali Manggis acap kali digunakan untuk mandi, cuci dan kakus bagi masyarakat Magelang.
Berdasarkan koran De Gooi- en Eemlander : nieuws- en advertentieblad yang terbit pada 7 Desember 1931 hasil uji klinis yang dilaksanakan oleh pemerintah ditemukan bahwa es hasil produksi pabrik tersebut tidak layak konsumsi karena kotor dan tercemar. Pemerintah kota kemudian menyita stok yang masih ada dan menyegel pabrik es “Sanitas”.
Pukulan berat bagi Ijsabriek Sanitas “Ozonia” terjadi pasca ditemukannya kandungan air kotor pada produk bahan baku pembuatan es dan air mineral oleh pemerintah Kotapraja Magelang pada 1931. Segala bentuk aktifitas berhenti selama hampir 1 bulan dengan disegelnya pabrik. Semua stock produk minuman pun ikut disita oleh pemerintah. Wargapun dihimbau untuk berhati - hati dalam menggunakan produk minuman dari Ijsfabriek Sanitas “Ozonia” ini.
Titik terang kasus ini mulai terlihat setelah bukti - bukti baru ditemukan, seperti yang diberitakan oleh Soerabaijasch handelsblad yang terbit pada 18 Desember 1931. Seorang anggota Gemeenteraad, Tuan Reuneker mempertanyakan keputusan penyegelan oleh Burgemeester Nessel van Lissa terhadap Ijsfabriek Sanitas. Banyak juga pihak yang meragukan bahwa produk minuman dari Ijsfabriek Sanitas menggunakan air dari Manggis Leideng meningat reputasi pabrik yang baik selama ini.
Dari hasil Investigasi lanjutan, diketahui bahwa pada hari ketika sidak tanggal 5 Desember dilakukan, keran utama dari pipa air sumur sedang dimatikan sehingga terdapat tekanan yang sedemikian rupa sehingga membuat pipa air saluran dari Manggis Leideng mengalir kedalam pabrik. Dari investigasi lanjutan tersebut juga ditemukan bahwa air kotor dari Manggis Leideg belum benar-benar digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk es dan minuman Ijsfabriek Sanitas.
Beberapa pihak seperti Tuan Reuneker, Tuan Ting Tjioe, anggota Gemeenteraad Tuan Frank dan Tuan van Eekhout mengadakan pertemuan dan membahas temuan - temuan baru tersebut. Bahkan, pihak manajemen pabrik pun siap melakukan tindakan hukum kepada pemerintah Kotapraja Magelang. Namun yang jelas, pada akhirnya kasus ini berhasil diselesaikan dan Ijsfabriek Sanitas “Ozonia” kembali mendapatkan izin oprasionalnya kembali.
Berdasarkan surat kabar de Indische Courant yang terbit pada 9 November 1939, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, melalui Departemen Urusan Ekonomi, berencana untuk mendirikan sebuah pabrik besar yang dapat memproduksi Juice Buah Botolan serta mampu untuk mendistribusikan produk untuk konsumsen dalam negeri Hindia dan ekspor dalam skala masif. Rencananya, Departemen Urusan Ekonomi akan bekerjasama dengan Dunlop & Co dalam hal ini.
Berita tentang kerjasama Pabrik Es Ozonia Sanitas dengan Dunlop & Co.
Setelah melakukan rapat dengar pendapat antara direktur "Ozonia Sanitas", Tuan PWJ van Marle, Kepala Seksi Penelitian dari Departemen Urusan Ekonomi, Tuan Ir. ENB Weber dan ketua Asosiasi Leaseholder Kecil Hindia Belanda, kesemuanya bersama - sama menyepakati bahwa pendirian pabrik baru tidak jadi diadakan dan sebagai gantinya Ijsfabriek Sanitas “Ozonia” ditunjuk sebagai pusat produksi Juice Buah kemasan botol di Hindia Belanda.
Sebagaimana diketahui, jumlah penduduk eropa yang semakin meningkat dan tingginya permintaan produk sehat berupa juice buah di Hindia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ijs & Mineralwaterfabreik Sanitas “Ozonia” sebenarnya sudah melihat peluang itu dan memproduksi juice kemasan botol dalam sekala kecil dan terbatas. Atas turunya keputusan tersebut, maka Pemerintah Kolonial Hindia Belanda memberikan suntikan modal kepada Pabrik Es dan Air Mineral Sanitas “Ozonia” berupa mesin produksi, pasokan bahan baku buah dari perusahan pengolahan buah di Batu - Malang, dan dana yang kesemuanya adalah modal yang berasal dari dalam negeri Hindia dengan sistem kontrak kerja. Produksi dalam skala besar baru benar - benar berjalan pada 1 Januari 1940.
Peta lokasi pabrik es Sanitas
Namun sayang, 2 tahun berselang, Jepang datang ke Hindia Belanda dan membuat kegiatan ekonomi dan produksi minuman mewah yang sering disebut “Aer Blanda” ini harus mandeg selama Perang Asia Timur Raya. Penulis belum mendapatkan data tambahan terkait nasib para direktur dan pemilik Ijsfabriek Sanitas “Ozonia”. Kemungkinan mereka ikut di Internir oleh Jepang. Selepas kemerdekaan, bekas pabrik es atau yang masyarakat sekitar sebut “mbabrik” sempat dibeli oleh Pak An Kie. Sekarang lokasi bekas Ijs & Mineralwaterfabriek Sanitas “Ozonia” sudah tidak ada lagi dan berubah menjadi ruko.
- Chandra Gusta W -


Komentar