Gunung Tidar : Pasca Kemerdekaan dan Perkembanganya

"VAN MAGELANG BEGINT DE VICTORIE"

Saksi Heroisme Para Pemuda Magelang

 

Memasuki masa - masa awal kemerdekaan, puncak Gunung Tidar pernah menjadi saksi bisu betapa heroiknya pemuda - pemuda Magelang dalam mempertahankan kemerdekaan. Beberapa orang pemuda Magelang harus rela gugur pada awal perjuangan Bangsa Indonesia. Berikut ini kisahnya.

  

Reka ulang (reenactment) oleh Komunitas Magelang Kembali dan Roodeburg Soerabaija

 
Satu bulan setelah teks proklamasi kemerdekaan di bacakan oleh Bung Karno di Jakarta, rakyat magelang menyambut dengan gempita berita mengenai kemerdekaan yang baru saja mereka rasakan. Cita - cita yang selama ini rakyat Magelang impikan akhirnya menjadi kenyataan.

Pada 24 September 1945, terjadilah provokasi terhadap pemuda Magelang yang sedang menempelkan plakat merah putih didepan Hotel Nitaka (Polwil Magelang sekarang). Sang pemuda dianiaya oleh salah seorang pasukan keamanan Jepang yang waktu itu masih belum menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah lokal. Atas insiden itu, ribuan pemuda Magelang mengepung markas polisi Jepang (Kenpetai) di bekas bangunan HCS (Hollandsch - Chinesche School) yang sekarang menjadi SMIP Wiyasa di Jalan Tidar, Magelang. Perundingan pun diadakan sampai jam 5 sore. akan tetapi hasilnya nihil dan tanpa membuahkan kesepakatan apapun.

R.P. Soeroso menghimbau agar semangat rakyat Magelang tidak surut dan meminta esok harinya bersama-sama melakukan upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Tidar sebagai tanda kebulatan tekad rakyat Magelang untuk menegakkan kemerdekaan negaranya. Pada dini hari 25 September 1945 ketika udara dingin masih menusuk, kabut tebal meyelimuti kota, dan jalan-jalan masih senyap dalam tidurnya, ratusan rakyat, pemuda dan pelajar nampak berbondong bondong mendaki gunung Tidar dari segala penjuru. Tujuan mereka adalah untuk mengikuti uapacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Tidar. Pukul 06.00 WIB pengerekan bendera dimulai sambil diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. 

Ketika upacara selesai, para peserta upacara turun dari puncak Tidar melalui lambung bagian utara. Melihat banyaknya masyarakat Magelang yang datang menuju arah markas Kenpetai, para polisi ini panik dan tiba-tiba menembakan peluru - peluru mereka dari dalam markas di bekas gedung HCS jalan Tidar. Tembakan itu mengenai empat orang pemuda yang langsung segera dibawah kerumah sakit Zending (sekarang RSU Tidar Magelang). Namun sayang, nyawa 4 pemuda Magelang ini tidak tertolong. Timah panas terlanjur menembus tumbuh mereka. Para pahlawan itu adalah Kusni, Slamet, Samad Sastrodimejo dan Djajus. 

Maka, untuk mengenang kejadian itu, dibangunlah monumen sebagai pengingat bagi generasi muda Magelang atas rasa patriotik para pemuda Magelang kala itu. Monumen Ini Dibangun Pada Tahun 1973-1974 Atas Prakarsa Dr Moch Subroto (Walikotamadya Magelang) Yang Direncanakan Oleh Sungkono Alimen.

 

Proyek Pembangunan Monumen Tidar thn 1974 yg dirancang oleh Bpk Sungkono.

  Sumber: Foto koleksi pribadi Bpk. Bagawan Gita. Foto ulang oleh Rifki Sulaksmono

  

Sumber: Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Magelang

 

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Magelang

 
Monumen Tidar sekarang

Sumber: DKPT Kota Magelang

  

Gunung Tidar Pasca Kemerdekaan

Setelah memasuki era kemerdekaan, kawasan Gunung Tidar sebagian masuk kedalam wilayah Akademi Militer Magelang. Beberapa akses masuk yang dulunya masih bisa dimasuki secara bebas menjadi terbatas karena sudah masuk ke wilayah militer. Pasca kemerdekaan, Gunung Tidar tidak luput  dalam moment - moment penting bagi para taruna yang sempat mengenyam pendidikan di sini. berikut adalah beberapa foto gunung Tidar era 1950 - 1970an.

Bung Karno, sebagai Inspektur Upacara di AKMIL Magelang dengan background Gunung Tidar ( 1957 )

Sumber: Postingan foto Totozadoel, 6 Februari 2013 di FB Grup KTM

 

Keterangan foto: Prasetya Perwira Akabri di Magelang, 8 November 1967. Diperkirakan upacara dilangsungkan di lapangan Saptamarga AKMIL. Gunung Tidar mulai ditumbuhi vegetasi hasil reboisasi.

Sumber: Postingan foto Ake ru, 10 Februari 2014 di FB Grup KTM

Foto Lain Tentang Tidar 

Gunung Tidar pada 1950. Foto Koleksi Pribadi Bagus Priyana 

 

Peti jenazah dalam prosesi pemakaman salah satu keluarga pada etnis Tionghoa dengan latar belakang Gunung Tidar. Diperkirakan foto diambil pada tahun 1950 - 1970an.

Sumber:  Postingan foto Edi Harso Wibowo, 16 April 2013 di FB Grup KTM

Demikianlah kisah Gunung Tidar yang melintasi ruang dan waktu. Keberadaan Sang Pakunya Tanah Jawa ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan Masyarakat Magelang. Terima Kasih sudah membaca. Salam Mblusukmen!!